Keliru: Video Menara Eiffel Terbakar karena Demonstrasi September 2025

Uncategorized Tempo

Keliru: Video Menara Eiffel Terbakar karena Demonstrasi September 2025
Hasil Periksa fakta

Salah Kategori Berita: Uncategorized Sumber:

Narasi
SEPANJANG pertengahan September 2025, video yang memperlihatkan Menara Eiffel di Prancis terbakar hebat, beredar di TikTok [arsip], Facebook [arsip], dan Instagram. Kebakaran itu diklaim ulah para demonstran yang berunjuk rasa di Prancis pada periode tersebut. Sejumlah demonstrasi memang melanda Prancis pada September disusul aksi mogok nasional pada 18 September 2025. Aksi “Block Everything” itu dimotori oleh serikat pekerja di seluruh negeri yang menentang kebijakan efisiensi anggaran Presiden Emmanuel Macron. Transportasi publik terganggu, sekolah ditutup, hingga apotek tak beroperasi. Namun benarkah Menara Eiffel terbakar karena demonstrasi?
Penjelasan
Tempo memverifikasi konten itu lewat pencarian gambar terbalik Google dan membandingkannya dengan sumber kredibel. Hasilnya, video yang beredar merupakan hasil buatan kecerdasan buatan (AI). Tempo menganalisis video itu menggunakan alat deteksi Hive Moderation. Alat ini menyebut kemungkinan 99 persen video melibatkan AI. Demikian juga analisis dengan AI or Not, menunjukkan 47 persen video menggunakan AI. Tidak ada laporan media yang menyebut bahwa Menara Eiffel dibakar maupun terbakar sepanjang September 2025. Sejumlah situs seperti The Art News menjelaskan, kawasan wisata termasuk museum dan Menara Eiffel ditutup saat mogok nasional terjadi pada 18 September 2025.  Tayangan Associated Press edisi 7 Oktober 2025, memperlihatkan Menara Eiffel yang berusia 136 tahun itu dalam kondisi utuh. Pada 2 Oktober 2025, salah satu kawasan wisata paling populer di dunia itu kembali ditutup saat aksi demonstrasi kembali terjadi. Pada Januari 2024, video Menara Eiffel terbakar juga pernah beredar di media sosial. Namun hasil verifikasi AFP menemukan, video tersebut hasil ciptaan seorang kreator yang memberikan efek visual pada video Menara Eiffel.   Demonstrasi di Paris Sepanjang September-Oktober, Prancis memang dilanda aksi protes besar yang mengusung seruan “Block Everything”. Tempo memberitakan, aksi tersebut terjadi di tengah utang nasional yang terus meningkat dan mirip dengan gerakan Rompi Kuning yang pecah akibat kenaikan pajak selama masa jabatan pertama Presiden Emmanuel Macron.  Block Everything pertama kali dipelopori secara daring oleh kelompok sayap kanan pada bulan Mei tetapi sejak itu telah diterima oleh kelompok kiri dan paling kiri, kata para ahli. Aksi semakin membesar setelah Presiden Emmanuel Macron menunjuk sekutu dekatnya Sebastien Lecornu sebagai perdana menteri baru untuk menyelesaikan krisis politik yang semakin dalam. Puncak aksi terjadi pada 18 September yang disertai mogok nasional.  Dikutip dari The Guardian, sebagian besar serikat pekerja yang terlibat mogok menuntut pemerintah memikirkan kembali pemotongan anggaran dan mengambil tindakan terhadap upah, pensiun, serta layanan publik. Para pengunjuk rasa menggelar lebih dari 250 demonstrasi dan berparade di berbagai kota, mulai dari Paris hingga Marseille, Nantes, Lyon, dan Montpellier.
Referensi